Monday 20 June 2016

Mashed Potato with Salmon Chessy

Bahan:

  • 1 buah kentang
  • 1 buah tomat
  • 1/2 siung bawang merah (iris halus)
  • 1/2 siung bawang putih (iris halus)
  • 1 sdm ikan salmon
  • Air/ air kaldu secukupnya
  • 1/2 sdm unsalted butter
  • 2 sdm keju (parut)
  • 2 sdm larutan maizena
  • ELOO secukupnya


Cara membuat:
*Mashed potato

  1. Kupas kentang, potong dadu, lalu kukus hingga matang dan lunak. 
  2. Haluskan kentang dengan ditumbuk/ menggunakan sendok atau garpu selagi panas. 
  3. Tambahkan unsalted butter, aduk rata dan sisihkan. 
  4. Rebus tomat/ siram dengan air mendidih, hilangkan kulit dan bijinya, lalu cincang halus. 
  5. Tumis irisan bawang merah & bawang putih dengan ELOO sampai harum dan menguning. 
  6. Masukkan pasta tomat, aduk terus, masukkan sedikit air, masak sampai air habis. 
  7. Angkat, campirkan dengan mashed potato. 

 

*Saus Salmon:

  1. Ikan salmon cuci bersih, kemudian kukus hingga matang, cincang halus, sisihkan. 
  2. Panaskan air, masukkan ikan salmon, aduk sebentar. 
  3. Masukkan larutan maizena, aduk sampai.mengental. 
  4. Campurkan keju parut ke dalamnya. 
  5. Angkat, lalu siramkan di atas mashed potato. 
 
source : IG @rinamegaw

Bubur Oat Tumis Salmon

Bahan:
1.5 sdm oatmeal masak
2 sdm ikan salmon (beri perassn jeruk lemon sedikit, kemudian cincang)
2 sdm bawang bombay (cincang halus)
1/2 buah wortel uk kecil (parut)
1/4 labi siam uk sedang (parut)
1 buah tomat (siram dgn air mendidih, kupas kulitnya, buang biji, lalu cincang halus)
5-6 sdm air matang
1 sdm unsalted butter

Bumbu yg dihaluskan:
1/2 siung bawang putih
1/2 biji kemiri
1 cm jahe

Cara membuat:

  1. Masak oatmeal menjadi bubur, kemudian sisihkan dan   dinginkan. 
  2. Tumis bawang bombay & bumbu halus menggunakan unsalted butter hingga harum. 
  3. Masukkan ikan salmon, masak sampai ikan matang. 
  4. Tambahkan air, aduk rata.
  5.  Masukkan wortel, labu siam, & tomat. Kemudian aduk-aduk dan masak sampai sayuran matang dan air menyusut.  
  6. Setelah tumis salmon matang, angkat dan siram ke atas bubur oat.


Note:
Bisa dihaluskan sesuai kemampuan bayi.

 

 

 

source: IG @rinamegaw

Bubur Jagung Tahu

Bahan:

  • Jagung manis
  • Tahu
  • Wortel
  • Unsalted butter

Cara membuat:
1. Kupas wortel, cuci, lalu parut halus.
2. Kukus jagung manis, tahu, dan wortel sampai matang/ lunak.
3. Blender/ haluskan jagung & tahu.
4. Tambahkan unsalted butter, kemudian aduk rata.
5. Taburi dengan wortel parut dan sajikan.

Note: 

  • Tekstur bisa disesuaikan dengan kemampuan bayi.
  • Untuk hasil yg lebih halus, bubur jagung bisa disaring setelah diblender.

     

    source : IG @rinamegaw

Bagaimana Memulai BLW???

MAKAN BERSAMA
Makan bersama anggota keluarga merupakan waktu yang sangat berharga. Nah, ini menjadi saat yang tepat bagi si bayi untuk mengasah kemampuan BLWnya. Beri si kecil makanan yang serupa dengan makanan anggota keluarga yang lain, tentunya yang mudah ia kunyah dan telan. Karena si kecil suka meniru, dijamin ia bersemangat makan sendiri. Seluruh anggota keluarga pun pasti terhibur melihat cara si kecil makan sendiri.

PILIHAN MAKANAN
tidak sulit memilih makanan yang disuka di kecil. Pastikan semua makanan mengandung gizi tinggi. Brokoli, wortel cukup dikukus. Sedangkan buah-buahan seperti pisang, mangga atau pepaya bisa di tawarkan dalam keadaan segar. Tentu saja potongan makanan jangan terlalu besar, potonglah dengan potongan yang pas untuk jari-jari mungilnya.

WAKTU YANG PAS UNTUK BLW
Biarkan si kecil makan sendiri di tengah-tengah sarapan dan makan siang, serta sore hari sebelum makan malam. Jangan sampai sesi BLW dilakukan pada saat ia sedang lapar, karena ia bisa mengamuk jika makanan yang dilahap tidak seperti yang ia harapkan. Kalau si kecil menolak, dan minta minum susu, segera berikan susu.


Inget ya mommies, ASI tetap makanan utama bagi bayi, jadi jangan kurangi porsi ASI supaya bayi makan lebih banyak. Food is for fun until 1😉😉

 

source: id.theasianparent.com

Apa itu BLW???

BLW adalah singkatan dari Baby Led Weaning, salah satu metode pemberian MPASI (makanan pendamping ASI)


Yuk, mengenal apa itu Baby Led Weaning. Istilah Baby Led Weaning sudah tidak asing bagi beberapa ibu, dan Anda pasti sudah pernah mendengarnya pula. Jika si mungil adalah anak pertama Anda, mungkin Anda tidak akan tega membiarkannya mengunyah makanan padat 'secepat' itu.


Padahal, di usianya yang menginjak 6 bulan, ia telah siap mencoba makanan yang lebih padat, karena ia sudah membutuhkan makanan dengan kandungan gizi lebih besar dan rasa yang lebih enak.


Istilah BLW ini sudah dikenal oleh ibu-ibu yang ingin anaknya menjadi lebih mandiri. Si bayi dibiarkan mengambil sendiri makanannya dan makan sendiri.


Selain bisa mencicipi sendiri macam-macam makanan, si bayi juga memiliki semangat untuk mencoba banyak makanan sehat. Jenis makanan yang sesuai untuk BLW adalah finger food, yaitu makanan apapun yang dapat di 'dicomot' oleh tangan mungil si bayi.


BLW ini menekankan pada kemampuan anak untuk mengunyah makanan yang agak padat. Bahkan, si kecil pun makin bersemangat untuk makan sendiri apabila ia melihat piring dan makanan kesukaannya telah terhidang. Resikonya? Berantakan di mana-mana. Tapi, demi perkembangan anak, apa sih yang tidak kita lakukan sebagai orang tua?

 

source : id.theasianparent.com

Baby Led Weaning (BLW)

Saat mulai MPASI, ada dua metode yang dapat Anda gunakan untuk memberi makan bagi si kecil. Yang pertama, Anda buat bubur/purée lalu anda suapkan, dan yang kedua dengan metode Baby Led Weaning.

Baby Led Weaning (BLW) artinya membiarkan si kecil makan sendiri pada saat awal mulai mengenal makanan. Esensinya adalah sesimpel memberikan makanan yang dapat dikonsumsi bayi dengan ukuran yang bisa dipegang oleh tangannya untuk ia makan. Jika ia menyukainya, tentu ia akan memakannya! No purees, no ice cube trays, no food processor, no potato masher - hanya Anda dan si kecil menikmati makan bersama-sama. Contoh makanan yang bisa dicoba pertama adalah brokoli kukus, labu kukus, atau kentang rebus.

Berikut adalah beberapa keuntungan BLW:

  • Memberikan bayi kesempatan untuk mengenal makanan untuk diri mereka sendiri.
  • Cenderung untuk mengenal lebih banyak variasi makanan dan bergabung makan bersama keluarga.
  • Mendorong bayi untuk memilih makanan yang lebih sehat.
  • Menghemat waktu persiapan makanan!

Kekurangan BLW adalah prosesnya bisa sangat berantakan. But hey - as long as the little one enjoys eating, right? Selain itu, ada beberapa makanan seperti ayam dan daging yang lebih sulit dikunyah, jadi bisa menggabungkan metodenya dengan memberikan purée juga.

 

source :IG @babyloania

Menu MP-ASI 4 Bintang

Apa sih, MPASI 4 bintang?? Menurut WHO, MPASI yg baik kaya energi, protein, mikronutrien yg meliputi zat besi, zinc, kalsium, yodium, vitamin A, vitamin C, dll. yg mudah dimakan anak, disukai anak, berasal dari bahan makanan lokal dan utama di tempat kita tinggal, terjangkau, dan mudah disiapkan.
Nah... semua itu mencakup dalam MENU 4 BINTANG yg merupakan prinsip variasi keberagaman dan menjadi dasar atau panduan menyusun menu harian. Jadi, 4 BINTANG itu, antara lain:

  • SUMBER HEWANI sebagai sumber pembentuk sel tubuh dan sumber zat besi (memenuhi fungsi zat pembentuk)

  • SUMBER KARBOHIDRAT dikenal sebagai makanan pokok sumber penghasil energi (memenuhi fungsi zat tenaga)

  • KACANG-KACANGAN sebagai sumber protein nabati dan mineral (memenuhi fungsi zat pengatur)

  • SUMBER VIT A dari sayuran dan buah (memenuhi fungsi zat pengatur) 4 BINTANG ini bisa dilengkapi dengan,

  • Unsur penunjang, yaitu SUMBER LEMAK tambahan untuk menambah kalori.


Nah, untuk pengenalan awal MPASI, paling lama 2 minggu pertama disarankan bubur/puree tunggal (dari satu jenis bahan, tidak dicampur, beras saja, wortel saja, pisang saja, dll.) dengan frekuensi makan 1-2 kali sehari. Masa pengenalan ini digunakan untuk mengenalkan variasi sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran, dan buah. Khusus untuk protein hewani, jika dirasa sulit dikenalkan secara tunggal bisa dicampur dengan sumber karbohidrat yg sudah lolos pengenalan tunggal.

PALING TELAT MINGGU KETIGA sudah harus diberikan bubur saring LENGKAP, terdiri dari karbohidrat + protein hewani + protein nabati + sayuran + lemak tambahan dengan frekuensi makan 2-3 kali sehari dan mulai dikenalkan 1 kali makanan selingan (buah).

 

Source :

  • Publications WHO
  • Kultwit AIMI
  • UNICEF booklet pemberian makanan bayi & balita
  • Forum Homemade healthy baby food

 

Kabocha Puree

PUREE KABOCHA


Bersihkan kabocha dari biji dan kulitnya. Lalu kukus sampai empuk. Blender dengan air mineral, kemudian saring.

 

source: IG @rinamegaw

Beans Puree

PUREE BUNCIS

 
Kukus buncis sampai empuk, blender bersamaan dengan kaldu sayur. Lalu saring dan tambahkan extra virgin olive oil (evoo)

 

source: IG @rinamegaw

Papaya Puree

PUREE PEPAYA


Bersihkan pepaya dari biji dan kulitnya. Potong dadu, lalu blender tanpa air karena pepaya yg matang sudah banyak mengandung air

 

source: IG @rinamegaw

Mung Bean Puree

PUREE KACANG HIJAU

 
Rebus kacang hijau sampai empuk, buang kulit arinya, blender dengan kaldu sayur. Setelah itu saring.

 

source: IG @rinamegaw

Avocado Puree

PUREE ALPUKAT

 
Kerok daging alpukat mentega, blender dengan asip/ sufor/ air mineral, lalu saring.

 

source: IG @rinamegaw

Resep Kaldu Sayur untuk MP-ASI

Kaldu sayur untuk MPASI 

Bahan:
3 buah kentang sayur
1 buah wortel
1 buah tomat
2 batang daun bawang
2 batang daun seledri
1 siung bawang bombay
2 liter air

Cara pembuatan:
Cuci, potong, dan rebus semua bahan sampai mendidih. Kemudian saring airnya dan masukkan ke wadah kedap udara. Lalu, simpan ke dalam feeezer lemari es


Source: IG @rinamegaw

Panduan MP-ASI menurut usia anak

MPASI 6 bulan


Pada awal MPASI di umur 6 bulan jumlah takaran makanan MPASI yang diberikan sekitar 2 – 3 sendok makan per kali pemberian.

Berdasarkan petunjuk MPASI WHO, pada umur 6 bulan, tekstur makanan MPASI yang diberikan adalah makanan lumat/halus (bubur saring, pure atau makanan yang ditumbuk/dihaluskan). Pastikantekstur makanan MPASI tidak terlalu cair atau encer, jadi gunakan sedikit saja air. Jadi, tekstur bubur cair, tapi jika sendok dimiringkan bubur tidak tumpah.

 

 MPASI 6-9 Bulan


Pada umur 6 – 8 bulan 29 hari, frekuensi MPASImakanan utama (makan besar) diberikan 3 kali. Berikan snack seperti biskuit atau buah matang 1 – 2 kali sehari.

Pada umur 6 – 8 bulan 29 hari, jumlah takaran makanan MPASI dinaikkan bertahap dari 2 – 3 sendok makan menjadi ½ cangkir/mangkok (125 mL) per kali pemberian. Jadi saat bayi umur 6 bulan 2 minggu diharapkan sudah lancar makan sehingga bisa diberikan takaran setengah mangkok (125 mL)  saat makan. –> ukuran cangkir/mangkok yg digunakan 250 mL.


                                      MPASI 9-12 Bulan

 

Pada umur 9 – 11 bulan 29 hari, frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan 3 – 4 kali sehari. Berikan snack 1 – 2 kali sehari.

Pada umur 9 – 11 bulan 29 hari, jumlah takaran makanan MPASI dinaikkan bertahap menjadi ½ cangkir/mangkok (125 mL) –> ukuran cangkir/mangkok 250 mL.

Pada umur 9 – 11 bulan 29 hari tekstur makanan MPASI dinaikkan menjadi makanan lembek (nasi tim, bubur tanpa disaring, makanan dicincang halus atau irisan makanan-lunak).

 MPASI >12 bulan

Pada umur 12 – 24 bulan, frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan 3 – 4 kali sehari dan juga 1 – 2 kali snack tambahan.

Pada umur 12 – 24 bulan, jumlah takaran makanan MPASI dinaikkan bertahap menjadi ¾ – 1 cangkir/mangkok (175 – 250 mL) –> ukuran cangkir/mangkok 250 mL.

Pada umur 12 bulan tekstur makanan MPASI bayi sudah bisa memakan makanan meja keluarga: makanan yang dicincang kasar, diiris atau dipegang tangan.


Bagaimana Membuat MP-ASI untuk si Kecil?

Higieni


MPASI WHO sangat menekankan kebersihan. Pada masa-masa ini bayi sangat rentan terkena diare sehingga ibu harus memastikan kebersihan makanan, air, alat makan, proses memasak dan tangan (pemberi makan maupun bayi). Cuci tangan ibu dan bayi dengan air serta sabun saat mau memasak, mau makan dan setelah dari toilet (sabun biasa, tidak perlu sabun antibakteri).


Disarankan menggunakan peralatan makan yang mudah dibersihkan seperti cangkir, mangkok dan sendok, bukan botol-sendok, dot atau pipet. Makanan bayi bisa disimpan di kulkas dalam rentang yang tidak terlalu lama (misal ibu bekerja menyiapkan makanan untuk 1 hari). Masak dengan benar hingga makanan matang. Bubur bayi yang tidak disimpan di kulkas sebaiknya segera digunakan dalam waktu 2 jam. Pastikan makanan mentah yang dimakan bayi bersih dan aman. Pisahkan makanan mentah dan matang.

Jadi kalo di cara makan ala MPASI WHO ini cukup dengan makanan yang ada di meja makan keluarga. Ambil nasi dari nasi keluarga (kenapa memasak bubur dari nasi bukan beras? Supaya hanya dibutuhkan tambahan air sedikit agar tidak terlalu encer, juga biar cepet masaknya), lalu pisahkan sayur juga lauk yang belum dibumbui bumbu-bumbu tajam (misal merica atau cabe).


Untuk menu sesuaikan saja dengan masakan yang ibu masak dengan tekstur dan jumlah menyesuaikan tahap perkembangan anak. Boleh sih pakai blender, food processor atau yang lainnya.

Bagaimana Memberi MP-ASI untuk si Kecil?

Pemberian makan dengan cara aktif/responsif


MPASI bukan sekadar makanan namun juga cara makan, kapan waktu makan, tempat makan, dan faktor pemberi makanan sehingga dalam MPASI WHO ini juga diperhatikan faktor psikososial anak.


Suapi bayi dgn sabar & penuh perhatian, dorong anak untuk mau makan? jangan paksa anak untuk makan.
Jika anak menolak makan, coba ganti kombinasi makanan, rasa, tekstur, & metode makan. Minimalisasi gangguan saat anak makan jika anak tipe yang mudah teralihkan perhatiannya.


Waktu makan adalah saatnya anak untuk belajar & waktu keluarga mencurah cinta & saling berkomunikasi sehingga ajak anak untuk mengobrol dengan kontak mata yang penuh kehangatan.


Jika anak menolak sendok coba berikan makan menggunakan tangan. Pastikan tangan ibu bersih ya. 


Cara pemberian makan aktif responsif:
Berikan anak makanan dalam piring tersendiri sehingga ibu bisa mengukur banyaknya makanan yang dimakan anak. Beri makan dengan alat makan sesuai perkembangan umur anak serta budaya setempat, ada beberapa kebudayaan yang memberikan sendok yang lebih kecil bagi bayi. Bayi yang lebih besar akan tertarik untuk makan sendiri, berikan dia sendok untuk berpartisipasi menyuapkan makanan ke dalam mulutnya sambil dibantu oleh ibu.

Apa Saja yang Boleh Dimakan si Kecil?

Varietas Bahan Makanan


Pada umur 6 bulan sistem pencernaan bayi telah berkembang dgn baik sehingga bayi mampu mengolah, mencerna & menyerap berbagai jenis bahan makanan seperti protein, lemak & karbohidrat. Pencernaan & organ tubuh bayi sudah siap mengolah bahan makanan lain selain ASI/ASU (Air Susu Umum, seperti sufor dsb). Jadi,bayi sdh boleh makan berbagai bahan makanan, bukan hanya buah.


Pada umur 6 bulan, ginjal bayi telah berkembang dengan baik sehingga mampu mengeluarkan produk sisa metabolisme termasuk dari bahan pangan tinggi protein seperti daging. Jadi, bukan menjadi alasan menunda pemberian daging merah, ikan, &telur. Supaya bayi tumbuh berkembang dengan baik sebaiknya kawal dengan pemberian menu protein hewani & nabati.


Jadi, tidak ada alasan gak boleh kasih makanan ini-itu (padahal ortu mampu menyediakan) hanya karena takut anak tidak bisa mencernanya dan ginjal tidak kuat. Baca, baca dan baca lagi yuuukk.. :D


Pada masa awal MPASI, varietas bahan makanan yang diberikan dikenalkan sebagai “rasa tunggal”. Ini dilakukan selama 2 minggu pertama MPASI. Variasikan pilihan rasa tunggal dari berbagai kelas bahan makanan, misalnya pagi karbohidrat-siang sayur-malam buah. Amati reaksi alergi, alergi ada yang tipe lambat baru muncul dalam 72 jam.

Setelah umur bayi 6 bulan 2 minggu berikan bubur MPASI yang komplit dan segerakan memberikan sumber zat besi hewani.


Tambahkan minyak atau margarin setengah hingga satu sendok teh ke dalam bubur bayi untuk meningkatkan kandungan energi & supaya makanan licin dan mudah ditelan bayi. Ibu bisa menggunakan minyak apapun yang tersedia di rumah selama minyaknya masih bersih dan bagus bukan minyak bekas menggoreng. Tambahkan minyak ketika bubur akan disajikan ke bayi.


Tekstur Makanan MP-ASI

Tekstur makanan MPASI


Umur 6 bln tekstur MPASI yang diberikan adalah makanan lumat/halus (bubur saring, pure atau makanan yang ditumbuk/dihaluskan). Pastikan teksturnya tdk terlalu cair/encer, jd gunakan sedikit saja air. Jadi tekstur bubur cair, tapi jk sendok dimiringkan bubur tidak tumpah.
Umur 8 bln bayi sdh bisa dikenalkan dgn finger food.
Umur 9–11 bln 29 hari tekstur MPASI dinaikkan mjd makanan lembek (nasi tim, bubur tanpa disaring, makanan dicincang halus atau irisan makanan-lunak).
Umur 12 bln tekstur MPASI bayi sdh bisa memakan makanan meja keluarga: makanan yg dicincang kasar, diiris/dipegang tangan.


Tekstur MPASI ini disesuaikan dengan perkembangan sistema persarafan dan oro-motorik bayi. Di atas sudah disampaikan tentang kekosongan suplai energi dan zat gizi juga ukuran lambung yang kecil. Sehingga kita hanya bisa memberikan makanan dalam jumlah sedikit namun frekuensi sering, juga sebaiknya yang mudah dicerna.

Kemampuan Fisik Bayi Untuk Makan:
Bayi umur 5 bulan baru belajar menggerakkan sendi rahangnya dan makin kuat refleks hisapnya. Bayi umur 7 bulan bisa membersihkan sendok menggunakan bibirnya. Bayi saat ini bisa menggerakkan sendi rahang naik-turun juga gigi masih sedikit pun biasanya baru punya gigi seri yang bertugas memotong bukan menggilas makanan, sehingga proses mengunyah dan hasil partikel kunyahan masih kasar.


Mulai umur 8 bulan bayi telah mampu menggerakkan lidah ke samping dan mendorong makanan ke gigi-geliginya, makin stabil menjaga keseimbangan dan memegang sehingga dia sudah bisa menerima makanan finger food.


Umur 10 bulan merupakan waktu kritis bayi diharapkan sudah bisa memakan tekstur MPASI semi-padat (“lumpy” solid food) sehingga mulai kenalkan makanan lembek tanpa saring di umur 9 bulan. Jika terlambat menaikkan tekstur makanan maka anak akan semakin sulit memakan makanan yang lebih padat.


Umur 12 bulan sendi rahang bayi telah stabil dan mampu melakukan gerakan rotasi sehingga sudah bisa lebih canggih dalam mengunyah tekstur MPASI kasar. Pada saat ini bayi telah siap memakan makanan meja sesuai yang dimakan oleh keluarga.


Berapa Porsi Makan si Kecil?

Jumlah takaran makanan yang diberikan


Frekuensi MPASI makan dan jumlah takaran makanan MPASI yang diberikan dalam panduan MPASI WHO menyesuaikan dengan kapasitas lambung bayi dan rata-rata kandungan kalori.

Kandungan kalori pada bubur MPASI diperkirakan sekitar 0,8 kcal/gram.
Kapasitas ukuran lambung bayi masih kecil yah. Bayi yang baru lahir ukuran lambungnya hanya sebesar kelereng, umur 3 hari bertambah sebesar bola bekel dan umur 1 minggu bertambah menjadi sebesar bola pingpong. Nah, ukuran ini berangsur-angsur akan membesar seukuran bola tenis pada bayi umur 6–12 bulan (ada sumber yang menuliskan besarnya lambung bayi seukuran kepalan tanggannya). Berdasarkan penelitian, kapasitas lambung bayi itu sekitar 30 gram makanan/kg BB-nya.

Saat awal MPASI di umur 6 bulan jumlah takaran makanan MPASI yang diberikan sekitar 2–3 sendok makan per kali pemberian.

Ketika umur 6–8 bulan 29 hari, jumlah takaran makanan MPASI dinaikkan bertahap dari 2–3 sendok makan menjadi ½ cangkir/mangkok (125 mL) per kali pemberian. Jadi saat bayi umur 6 bulan 2 minggu diharapkan sudah lancar makan sehingga bisa diberikan takaran setengah mangkok (125 mL)  saat makan. –> ukuran cangkir/mangkok yg digunakan 250 mL.

Ketika umur 9–11 bulan 29 hari, jumlah takaran makanan MPASI dinaikkan bertahap menjadi ½ cangkir/mangkok (125 mL) –> ukuran cangkir/mangkok 250 mL.

Saat umur 12–24 bulan, jumlah takaran makanan MPASI dinaikkan bertahap menjadi ¾–1 cangkir/mangkok (175 – 250 mL) –> ukuran cangkir/mangkok 250 mL.

Karena kita –terpaksa- memberikan makanan dalam jumlah sedikit, namun dengan PR harus bisa memenuhi kekosongan energi dan zat gizi yang serius maka jenis menu dan metode MPASI yang kita pilih haruslah tepat.


Berapa Kali Makan dalam Sehari?

Frekuensi pemberian makan MPASI 


Pada awal MPASI WHO setelah bayi genap berumur 6 bulan (5 bulan 30 hari), frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan bertahap 2–3 kali sehari.

Pada umur 6–8 bulan 29 hari, frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan 3 kali. Berikan snack (camiln) seperti biskuit atau buah matang 1–2 kali sehari.

Pada umur 9–11 bulan 29 hari, frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan 3–4 kali sehari. Berikan snack 1–2 kali sehari.

Pada umur 12-24 bulan, frekuensi MPASI makanan utama (makan besar) diberikan 3–4 kali sehari dan 1–2 kali snack tambahan.

Kenapa frekuensi MPASI makan anak harus sering? Sebab anak -terpaksa- memakan makanan sedikit demi sedikit padahal PR kekosongan asupan kalori dan zat gizi yang dia miliki begitu serius.

Menghitung umur 1 bulan = 30 hari. Jadi waktu makan MPASI itu bayi umur 5 bulan 30 hari.

Waktu makan sebaiknya disesuaikan dengan waktu makan keluarga supaya bayi lebih semangat belajar makan ^.^ Tapi jangan terlalu dekat dengan waktu jam tidur bayi.


Dasar MP-ASI standart WHO

Makanan Pendamping ASI WHO


Pemberian makan pada anak sebaiknya disesuaikan dengan tahapan perkembangan tubuhnya. Sebagai manusia kecil yang sedang sibuk tumbuh berkembang, kebutuhan zat gizi tubuh anak sangat banyak loh. Jangan sampai dia kekurangan asupan zat gizi karena efeknya bisa fatal sekali, bahkan hingga kelak di usia dewasanya.

ASI saja sudah tidak cukup buat anak di atas 6 bulan ya.

Pemberian MPASI menurut MPASI WHO ini mudah sekali, bayi boleh makan apa saja dari menu meja makan keluarga. Yang harus diperhatikan adalah hal-hal berikut:
1. Frequency (frekuensi MPASI)
2. Amount (jumlah takaran MPASI)
3. Thickness (tekstur makanan MPASI)
4. Variety (jenis)
5. Active/responsive feeding
6. Higiene (kebersihan)


Panduan MP-ASI Standart WHO



Panduan MPASI standar WHO:


**Maksimal selama 2 minggu pertama. Dikenalkan bubur/puree tunggal dari satu bahan agar bayi kenal rasa tiap makanan dan untuk mempermudah pengamatan reaksi alergi yang biasanya muncul beberapa jam sesudah bayi makan. Boleh ditambah ASI atau air. 

**Tekstur semi kental: bila diletakkan di sendok dan sendok dibalik tidak mudah tumpah. Frekuensi makan 1-2x sehari . Porsi 2-3 sdm dewasa tiap kali makan. Kenalkan semua bahan makanan dari mulai kategori karbohidrat/makanan pokok, buah dan sayur, kacang2an dan sumber-sumber protein hewani dan nabati. 

**Setelah 2 minggu pertama. Kenalkan bubur saring lengkap karbo + sayur + protein hewani + protein nabati + sumber lemak tambahan (santan/minyak/margarin). 

**Frekuensi makan 2-3x sehari, Makanan selingan 1x.